Selasa, 26 Juni 2012

"Kisah Seorang Gadis Cacat"

Hai , namaku Fabriana . Biasa dipanggil Ana . Aku duduk di bangku kelas 2 SMP . Umurku 14 tahun . Aku merupakan anak tunggal di keluargaku . Hidupku nyaris SEMPURNA . Orang bilang sih begitu . Mulai dari kekayaan , kepintaran serta keelokan paras yang ku miliki . Tetapi , itu pendapat orang lain . Aku hanya bisa mensyukuri nikmat yang ada dalam hidupku saat ini !
 Suatu malam , ketika aku meminta izin pada papa dan mama agar aku diperbolehkan liburan ke Bali bersama teman-temanku , aku tidak diizinkan oleh mereka . Alasannya sih sudah jelas , karena di Bali tak ada yang menjagaku . Lagi pula , Bali itu memang jauh dari kota Jakarta . Walaupun aku sudah memohon-mohon , tetapi itu sia-sia . Sampai akhirnya , aku marah dan meninggalkan rumah . Aku mengendarai sepeda motorku yang berwarna biru . Saat itu , pikiranku memang sedang pusing dan emosiku tak terkendali . Aku mengendarai sepeda motorku dengan kecepatan tinggi , bahkan saat melewati tikungan , aku tak melihat ada truk di depanku . Dan ,,,
Aku melihat sekelilingku . “Aku ada di mana ?” Tanyaku dalam hati sambil beranjak duduk . “Nak , kamu tidur saja dulu . Kamu masih dalam fase penyembuhan” Kata Papa sambil menidurkan tubuhku di kasur . Ternyata benar firasatku , aku memang ada di rumah sakit . “Ma , Pa , kenapa aku ada di sini ?” Tanyaku . “Tadi kamu kecelakaan , Sayang” Jawab Mama meringis . “Tapi , aku ingin pulang , Ma !” Ujarku . “Mama juga inginnya begitu , tapi kata dokter kamu harus istirahat dulu , yang sabar ya , Nak” Jelas Mama . “Aku gak mau ! Pokoknya aku harus pulang” Ucapku keras kepala yang mulai duduk . Namun , ketika ku mulai duduk , aku merasakan ada yang aneh . Aku menarik selimut yang menutupi kakiku . Ternyata , kaki kananku sudah tak ada ! Aku menangis disertai penyesalan yang tak terkira .
Sekarang , aku adalah gadis cacat . Aku sangat tidak percaya diri . Berjalan saja aku perlu sebuah kruk untuk menopang tubuhku . Aku sangat menyusahkan orang lain !
Kini saatnya aku pulang ke rumah . Masuk mobil saja aku harus dibantu Mama . Ya Allah , yang ku alami saat ini cobaan atau azab ??
            Mobil kami terus berjalan sampai berhenti di lampu merah , saat itu aku tak sengaja melihat seorang anak yang menjadi pengamen , namun tanpa tangan dan kaki . Aku baru menyadari kalau masih ada orang yang lebih merasakan menderitanya hidup dariku  ! “Aku masih beruntung !” Kataku dalam hati . “Pa , anak pengamen itu kasihan yah ?” Ujarku sambil menunjuk ke arah anak pengamen itu . “Iya , Nak . Maka dari itu kamu harus bersyukur masih diberi keadaan lebih baik dari anak itu” Nasihat Papa . “Ehm , iya deh , Pa” Ucapku pasrah . “Nah , gitu dong , itu baru anak Papa dan Mama” Kata Mama bangga . “Hehe” Tawaku dalam hati . Kami pun meneruskan perjalanan dan akhirnya kami sampai di rumah . Aku langsung beristirahat di kamar . 
   Dari situlah ,  aku mulai berjanji , tidak akan mengeluh dan menjalani hidup ini dengan senyum dan semangat . “SEMANGAT ANA !” Ucapku dalam hati .

sekiannnnn=D

2 komentar: