Selasa, 26 Juni 2012

Cerpen “Best Friend Never Forget”


Namaku Lia . Aku mempunyai seorang sahabat yang bernama Linda . Orangnya baik , cantik , juga pintar . Karena dia pintar , dia sering mendapat beasiswa . Aku bangga padanya . Selain itu , dia juga sering membantuku di kala aku sedang kesulitan . Aku sangat menyayanginya . Dia sudah seperti kakakku sendiri .
Namun , akhir-akhir ini aku melihat sikap dia yang begitu berbeda . Dia berusaha menghindariku . Aku tak mengerti apa maksudnya . Dia sama sekali tak mau mengenalku lagi seperti dahulu . Namun , aku mencoba mendekatinya . Tetapi , dia malah semakin menjauhiku .  Aku pun menghubungi kakaknya Linda untuk menanyakan mengenai sikapnya Linda padaku akhir-akhir ini . Dan …           
Sekarang , aku tahu mengapa dia tak mau berteman denganku . Ternyata , dia mempunyai penyakit yang mematikan , yaitu kanker otak stadium 4 . Aku tak bisa menahan air mataku setelah mendengar kenyataan pahit itu . Mungkin dia menghindariku karena tak mau melihatku sedih . Dia tak mau melihatku merasa kehilangan dirinya .
Aku berkata padanya kalau penyakitnya itu bukanlah akhir dari segalanya . Aku berusaha menyemangatinya dengan segala tenaga yang aku punya . “Kamu pasti sembuh . Aku yakin itu , Lin” Ujarku . “Tapi , aku sudah tak bisa menahan rasa sakit ini , Lia !” Kata Linda sedih . Aku pun melihat air mata Linda mengalir deras di kedua pipinya . “Kamu harus sabar , ALLAH pasti memberikan jalan keluar agar kamu bisa sembuh” Ucapku sambil memeluk Linda . “Makasih ya Lia , kamu sudah menyemangatiku dan aku minta maaf kalau kemarin aku menjauhimu” Kata Linda . “Iya , ga papa . Aku ngerti koq” Ucapku . Ketika itu , Linda pun merasakan sakit yang luar biasa di bagian kepalanya . Aku tak tahu harus bagaimana . Aku hanya memanggil Bu Citra selaku guru pelajaran Bahasa Indonesia yang kebetulan lewat . “Bu , Linda , Bu ! Saya ga tahu dia kenapa , tiba-tiba dia merasakan sakit di kepalanya” Jelasku pada Bu Citra . “Oh , ya sudah kita bawa saja dia ke rumah sakit” Kata Bu Citra sambil memanggil beberapa siswa agar membantu menggotong Linda .
Sesampainya di rumah sakit , Linda langsung dibawa masuk ke sebuah ruangan agar mendapat pengobatan yang intensif dari dokter . Setelah hampir 2 jam menunggu , akhirnya dokter keluar dari ruangan itu . “Dok , bagaimana keadaan sahabat saya , Dok ?” Tanyaku khawatir . “Maaf ya De , saya dan suster sudah berusaha keras untuk mengobati penyakit kanker yang diderita sahabat Ade , tetapi Tuhan berkehendak lain . Nyawa sahabat Ade tidak bisa diselamatkan” Jelas Dokter itu . “Apa ?? Itu gak mungkin kan , Dok !! Dokter pasti bohong” Tangisku tak percaya sambil masuk ke ruangan itu disusul oleh Bu Citra dan beberapa siswa lain . “Linda , bangun , Lin , bangun !!” Ucapku sambil menggoyang-goyangkan tubuh Linda yang sudah terbujur kaku . “Kamu , harus sabar ya Lia , Ibu juga tak mau kehilangan Linda . Tapi , kita mau bagaimana lagi mungkin ini memang jalan yang terbaik untuk Linda ! Kamu hanya harus berdoa untuknya” Kata Bu Citra mencoba menenangkanku . Setelah cukup tenang , aku menghubungi keluarga Linda kalau dirinya sudah tiada . Keluarganya pun sangat sedih , apalagi mereka yang mempunyai hubungan darah dengan Linda . Tentu saja , mereka merasa sangat kehilangan Linda .
            Inilah saatnya pemakaman Linda . Aku sangat terpukul dengan kejadian ini . Aku terus menangisinya . Tapi , aku tersadar bahwa tangisanku tidaklah dapat membuat Linda hidup kembali . Aku pun berjanji akan selalu ingat pada Linda serta ingat perkataannya , “SAHABAT Itu Adalah Keluarga Kedua Setelah Keluarga Kandung yang Bersatu Karena Hubungan Darah , Tetapi , SAHABAT Dapat Bersatu Karena CINTA dan CINTA Itu Lebih Kental Dari Darah” . Selamat tinggal LINDA , semoga kamu bahagia di sana !

selesai~
maaf kalo jelek, dan maaf jika ada salah kata tolong dimaklumi:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar